Nasi tiwul yg manis sumber : yesithiwul.blogspot.com |
Kalian tahu nasi oyek? nah bagi yang belum tahu saya akan
menceritakan apa itu nasi oyek. Dari cerita almarhum kakek saya pada jaman
penjajahan dulu hampir semua rakyat Indonesia terutama untuk daerah Jawa
sebagian besar masyarakatnya menggunakan beras oyek sebagai makanan pokoknya. Nasi yang dibuat
dari singkong. Pada jaman itu makan nasi putih bisa dihitung beberapa kalilah dan
termasuk hidangan yang mahal. Hanya orang-orang berduit yang mampu membeli
beras.
Lambat laun jaman sudah semakin maju, nasi oyek sudah
mulai langka dan jarang. Harganya pun sudah agak mahalan dari harga beras. Nasi
oyek sekarang masih sering digunakan oleh orang-orang didaerah yang sering
dilanda kekeringan karena akibat gagal panen padi maka mereka beralih ke nasi
oyek.
Ini dia nasi oyeku :) plus oseng pepaya muda + dadar telor bebek |
Lebaran haji kemarin saya menyempatkan pulang kampung ke
Cilacap. Ritual dikala pulang kampung pasti yang dikangenin adalah masakan ala
kampung. Terutama jajanan pasar. Benar saja, baru aja turun dari becak ketika
tiba dirumah, ibu saya lagi didepan rumah belanja sama tukang sayur keliling. Ibu membelikan nasi oyek untuku. Sebagai pelengkap ibu saya sudah memasak sayur oseng pepaya muda dicampur daun
so (daun melinjo, bahan bakunya emping). Ditambah dadar telor bebek beli di tetangga sebelah hehe.
Nasi Oyek sendiri sekarang lebih sering dijual sebagai
jajanan pasar. Biasanya dipasar dijual hanya dicampuri parutan kelapa terus
dibungkus daun pisang. Satu bungkusnya dihargai 500-1000 rupiah. Murah bukan.
Kata ibu saya harga beras oyek sekarang berkisar antara 7.000 - 10.000 per kg.
Mahal karena sudah jarang orang membuatnya dan prosesnya juga begitu rumit dan
lama.
Info dari ibu saya proses pembuatan nasi oyek melalui
beberapa tahap:
1. Singkong dikupas, dibelah dan dicuci lalu dijemur
sampai kering. Singkong kering ini biasa disebut "gaplek".
Ini namanya Gaplek, singkong kupas yang dikeringkan sumber: antarafoto.com |
2. Setelah kering, gaplek ini direndam lama kurang lebih 3
hari sambil dicuci dan ganti airnya secara rutin agar tidak bau. Lalu gaplek ini
dijemur kembali.
3. Setelah kering lalu ditumbuk kaya tepung. Kalau
tumbukan yang kasar dan sebesar ibu jari bisa dijadikan jajanan pasar namanya
"gatot" . Gatot ini biasa direbus dicampur gula merah lalu ditaburi parutan
kelapa. Kalau mau dijadikan beras oyek maka tepung singkong tadi sambil dikasi
air sedikit sambil diplintir-plintir sebesar buliran beras. Lalu dijemur sampai
kering. Ini namanya beras oyek.
Jajanan pasar "Gatot" yang enak dan lezaaatt sumber: kuliner.panduanwisata.com |
Kata ibu saya kalau mau merebus beras oyek ini harus
dicuci bersih dan direndam sebentar lalu ditiriskan agak lama hampir semalaman
biar kering. Katanya kalau masih basah ketika dikukus beras itu jadi bergumpal
kaya nasi benyek karena kebanyakan air. Jadi biar pulen gitu. Kadang orang tidak bisa membedakan nasi tiwul dan nasi oyek. Kata ibuku kalau nasi oyek buliranya kasar sedangkan nasi tiwul itu berupa tepung. Biasanya tiwul itu dikukus pakai gula merah jadi rasanya manis sedangkan oyek tanpa campuran apa-apa. Makanya nasi oyek bisa dimakan pakai lauk pauk dan sayur apa saja layaknya nasi putih biasa.
Kalau soal rasa jangan ditanya. Mungkin bagi yang belum
pernah mencoba agak asing karena baunya seperti nasi basi padahal rasanya enak
dan ngangenin. Duuh..jadi pengen pulang kampung lagi. Ehh apa bawa beras oyek
aja ya ke Jakarta hehe. Tapi emang masaknya paling enak kalau masaknya dikukus
pakai kukusan yang terbuat dari bambu dan kompornya pakai pawon tungku kayu
bakar. Hmmm...nikmaat..
Ini beras oyek buliranya sebesar beras padi . sumber: mondasiregar.com |
Salam kuliner...
Blok M, 20 Oktober 2014 17.30
0 komentar:
Posting Komentar