Kita
tahu bahwa kisah Nabi Musa yang melawan Firaun banyak tertulis di Kitab
Suci agama Islam, Kristen dan juga Yahudi. Untuk menonton film ini
harap jangan bawa agama atau apapun yang mengatasnamakan agama. Pasti
tidak akan ketemu. Film ini kan sebuah cerita yang dibuat oleh seorang
manusia yang merupakan hamba Tuhan. Yang penting kita tetap percaya pada ajaran yang kita anut itu saja. Saya menonton film ini juga hanya sebagai penikmat film walaupun sang sutradara Ridley Scott katanya menyadur kisah Nabi Musa ini dari Bible.
Yaa mari kita liat cerita Musa yang ada film ini.
Dalam adegan pertama digambarkan Mesir tempo dulu tahun
1300SM. Dimana ada banyak perbudakan yang dilakukan oleh Firaun. Raja
Firaun memerintahakan pembangunan sebuah Piramid dan juga Spink yang
masih bisa kita lihat hingga sekarang ini. Ada
persahabatan yang amat sangat dekat antara Moses (Musa) yang diperankan
oleh Christian Bale dan Ramses anak Raja Firaun. Dimana Musa dibesarkan
dilingkungan istana dan menurut agama Islam lho yaa karena pada masa
kelahiran Musa, Firaun mendapatkan tafsir mimpi bahwa akan ada seorang
laki-laki keturuan Yahudi (Bani Israel) yang akan menggantikan dirinya,
bukan keturunannya, maka Firaun memerintahkan semua bayi laki-laki yang
lahir pada saat itu untuk dibunuh. Maka Musa oleh ibunya dihanyutkan ke
Sungai Nil dan dipungut oleh istri Firaun.
Musa
dan Ramses tumbuh dewasa di Istana , mereka dekat satu sama lain. Dan
sebelum Musa dan Ramses berangkat perang melawan bangsa Het, Firaun
ingin meramalkan perang ini, dan dalam ramalan perang itu anaknya,
Ramses akan diselamatkan oleh Musa dan penyelamat itu yang akan menjadi
Raja nantinya. Walau
bukan anak kandungnya, Firaun amat sayang kepada Musa seperti anaknya
sendiri. Dan setelah perang itu, mimpi itu benar adanya. Dan Ramses calon Firaun karena merupakan keturuan langsung dari ayahnya Raja Firaun mulai sedikit membenci Musa.
Puncaknya adalah ketika Musa mengunjungi kota
Pytom untuk melihat keadaan kota yang dipimpin oleh wakil raja. Disana
Musa amat prihatin dengan para budak Yahudi ( Bani Israel) yang
diperlakukan kejam oleh wakil rajanya. Dan akan berniat melaporkannya ke
Firaun bahwa wakil rajanya tidak memerintahkan sesuai dengan perintah
Firaun. Akhirnya wakil raja itu membuntuti gerak gerik Musa dikota itu.
Dan mengetahui bahwa Musa adalah keturunan bangsa Yahudi (Bani Israel)
dan berniat melaporkanya ke Firaun yang dipimpin oleh Ramses setelah
ayahnya meninggal dunia. Bahwa Musa itu Keturunan Yahudi dan merupakan
anak seorang budak.
Mendengar
itu Ramses marah dan mengasingkan Musa seorang diri dan terus
membuntuti dengan mengirimkan seorang pembunuh untuk membunuh Musa
dimanapun dia berada. Musa mengembara melewati lembah dan gurun, haus
dan kelaparan. Hingga akhirnya Musa bertemu dengan calon istrinya,
menikah dan memiliki anak bernama Gersom.
Pada suatu waktu Musa bertanya kepada istrinya mengapa orang-orang tidak boleh naik ke suatu gunung yang ada di dekat rumahnya (dalam Islam bernama gunung Sinai). Karena penasara akhirnya
Musa nekad pergi kesana dan mendapatkan wahyu dari Tuhan yang mana
Tuhanya digambarkan sebagai seorang anak kecil berusia 10 tahunan.
Musa
diperintahkan oleh Tuhan untuk memberikan ajaran-Nya kepada ummatnya
dan juga Firaun. Berkali kali Musa datang ke mesir untuk membebaskan
bangsa Yahudi (Bani Israel) yang
sudah 400 tahun lebih menjadi budak Firaun. Tapi Firaun menolaknya dan
Tuhan pun turun tangan dengan mendatangkan bencana bertubi-tubi kepada
bangsa Mesir dan Firaun. Dimulai dari buaya-buaya ganas yang memangksa
kapal nelayan sehingga sungai dan laut menjadi merah, lalu ikan-ikan
banyak yang mati , timbulah belatung dan ulet dimana-mana. Lalu lalat
dan juga belalang yang menyerang tanaman pokok meraka sehingga rakyat Mesir kelaparan. Air kotor, gagal panen dan penyakit menular dimana-mana.
Musa
datang lagi menghadap Firaun sesuai perintah Tuhanya. Firaun tetap
bergeming tidak mau bernegosiasi menghapus perbudakan bangsa Yahudi.
Akhirnya Tuhan turun tangan lagi bahwa
akan ada badai yang lebih dahsyat dari sebelumnya. Yaitu menyerang
anak-anak Bangsa Mesir. Pada malam itu semua anak-anak bangsa Mesir termasuk anaknya Firaun diambil nyawanya. Tapi anak-anak dari bangsa Yahudi tidak satupun yang meninggal.
Mengetahui
bahwa anaknya meninggal maka Firaun membebaskan bangsa Yahudi dari
perbudakan dan disuruh meninggalkan kota Mesir saat itu juga. Namun
Firaun masih mendendam dan bersama ribuan pasukannya berniat membawa
kembali Yahudi yang sudah berjalan jauh untuk menjadi budaknya lagi. Dan
ada adegan dilaut merah dimana setelah Musa menancapkan pedangnya ke
laut maka air laut pun surut, menyeberanglah mereka kesana dan
dibelakangnya ribuan pasukan Firaun yang terus mengejar. Disaat bangsa
yahudi sudah sampai seberang tiba-tiba air bah datang lagi dan
menenggelamkan para pasukan Firaun.
Musa pun kembali ke anak dan istrinya yang diikutin terus oleh ribuan kaumnya. Kaum Bani Israel yang setia mengikuti ajaranNya.
***
Dan
film bergaya kolosal ini dikemas dengan megah dan apik sesuai dengan
jamannya. Setting dan lattarnya serta visual efeknya mengena banget.
Kita benar-benar dibawa masuk kedalam jaman di tahun 1300 Sebelum
Masehi. Konon katanya budget pembuatan film ini hamper 1.7 Triliyun waow wak wau hehe
Namun
disisi lain jika kita mengacu pada apa yang tercantum dalam kitab suci
agama masing-masing (Islam, Kristen dan Yahudi) mungkin akan ada
perbedaan karena ada banyak scene tambahan dan perubahan sehingga
bagi sebagian orang dikhawatirkan akan menyesatkan para penganutnya
itu. Dibeberapa Negara seperti Mesir dan juga Maroko melarang film ini
beredar di negaranya. Karena dianggap menyimpang dari sejarah yang sudah
ada.
Anggap
saja film ini hanya terinspirasi dari kisah Nabi Musa dan bukan saduran
atau base on true story gitu. Saya sebagai umat Muslim enjoy aja
menikmati cerita dari film ini. Agama saya pun tetep tidak goyah setelah
melihat film ini. Just a Film. Film hanya karya kreasi imajinasi anak
manusia yang merupakan hamba Tuhan J.
Dan untungnya film ini tidak di black list oleh Pemerintah seperti film
kolosal sebelumnya yang berjudul “Noah” yang mengisahkan tentang Nabi
Nuh.
Jadi
mau menonton atau tidak terserah anda. Toh film ini juga sudah tayang
di Bioskop Indonesia sejak Desember 2014. Jadi pastinya sudah banyak
yang menontonnya.
Salam Film
Cempaka Putih, 07 Juni 2015
0 komentar:
Posting Komentar