Wanita Kampung
wanita penikmat perjalanan, mari berbagi dalam kesederhanaan

Selasa, 12 Agustus 2014

Kisah di Balik Batu Angkek-angkek


By on 05.10




13730192361349737929




Batu Angkek-angkek. Dok.Pribadi

Sumatra Barat terkenal dengan cerita Malin Kundangnya dan kita bisa melihatnya langsung Batu Malin Kundang yang ada dipantai Ai manih (Air Manis) yang sedang besujud. Selain itu juga ada kisah Batu Angkek-angkek yang juga tak kalah menarik untuk diceritakan.

Juni kemarin Penulis berkesempatan menjajal jalan-jalan sendirian ke Sumatra Barat. Destinasi wisata yang dikunjungi salah satunya adalah wisata Batu Angkek-angkek yang terletak di didesa Balai Tabuh kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar kurang lebih 11 km dari kota Batusangkar.

Akses menuju kesana sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi. Karena angkot rada susah dan ga sampai kewisata itu. Kalau perlu nyewa ojek atau rental mobil bila anda datang bersama rombongan. Masuk kesana gratis tapi ada kotak infak seikhlasnya.

Sejarah Batu Angkek-angkek diawali mimpi dari Dt Bandaro Kayo salah seorang kepala kaum dari suku Piliang. Ia didatangi oleh Syech Ahmad dan disuruh untuk mendirikan sebuah perkampungan yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Palangan.

Pada saat pembangunan tonggak pertama terjadi suatu peristiwa aneh, yakni terjadi Gempa Lokal dan hujan panas selama 14 hari 14 malam. Karena terjadi peristiwa itu diadakanlah musyawarah dan saat musyawarah berlangsung terdengar suara gaib yang berasal dari lobang pemancangan bangunan bahwa dilokasi itu ada sebuah batu yang dikenal dengan batu Pandapatan. Batu itu harus dirawat dengan baik.

Sekarang batu itu dikenal dengan nama Batu Angkek-angkek, ramai dikunjungi oleh wisatawan. Untuk mengetahui pertanda niat seseorang tercapai atau tidaknya maka dapat dilihat terangkat atau tidaknya batu tersebut.


1373019402752673309




Doaku: Thn ini NIkaaahhhh..batu terangkat haha...Amiin


Banyak orang yang sudah melakukannya (mengangkatnya) dan niatnya dikabulkan (terjadi) jika tidak bisa mengangkatnya maka niatnya tidak tercapai. katanya sih. Untuk mengangkatnya pun tidak sembarang angkat. Ada tata cara dan urutanya. Membaca doa dan niat terlebih dahulu. Posisi tubuh pun harus duduk seperti orang sholat. Di dinding dekat Batu Angkek-angkek pun sudah ada gambar foto tata cara dan doa-doa yang harus dibaca sebelum mengangkatnya. Didalam kotak kelambu juga ada keranjang tempat orang meberikan sesuatu (uang atau barang) setelah bisa mengangkatnya.

Teman yang menjadi guideku ikut mengangkatnya tapi ga terangkat. Katanya terlalu berat. Memang sih orang yang mengkatnya bisa ringan 5 kg bahkan sampai 100kg lebih tergantung niat masing-masing.
Tapi yang lebih utama tetep percaya pada Tuhan yang selalu mengabulkan doa-doa dan usaha kita tentunya. Batu itu hanya sebagai pertanda saja. Kita harus selalu berdoa dan berusaha untuk mencapai apa yang kita cita-citakan tentunya.


Salam jalan-jalan...
Cempaka Putih , 07 Juli 2013 09.31 WIB


0 komentar:

Posting Komentar